Onomatope berasal dari bahasa Yunani yang berarti kata atau sekelompok kata yang menirukan bunyi-bunyi dari sumber yang digambarkannya. Salah satu fenomena upaya manusia berbahasa adalah mencipta kata-kata untuk melukiskan bentuk suara atau bunyi. Dalam Ilmu Bahasa, formasi kata pelukis bunyi itu diberi nama yang cukup rumit membuat lidah berbelit yakni onomatope.
Bunyi-bunyian pada hakikatnya universal, sama dan seragam di mana saja, kapan saja, namun keliru jika kita menduga bahwa onomatope juga sama dan seragam dimana dan kapan saja. Ternyata setiap bahasa memiliki tafsir saling beda terhadap bunyi yang sama. Maka bermunculan aneka ragam onomatope yang saling beda satu sama lain, meski berasal dari realita bunyi yang sama.
Suara anjing menyalak di Indonesia ditafsirkan sebagai 'huk-huk', yang memang agak mirip di Belanda yang 'wuf-wuf', namun jelas lain dari di Jerman yang 'waf-waf', atau di Norwegia 'vov-vov', di Spanyol 'guau-guau', di Prancis 'whou-whou', di Amerika Serikat 'bow-wow'. Masalah makin rumit, akibat jika kesakitan, suara anjing di Indonesia malah langsung berubah menjadi 'kaing-kaing'!
Suara bebek di Indonesia 'kwek-kwek', mirip di Inggris 'quack-quack', tetapi entah kenapa di Prancis bisa menjadi 'coin-coin'. Lebih kacau adalah onomatope suara ayam betina berkotek di Indonesia 'ko-kok-pe-tok', sementara di Italia 'ko-ko-day', dan di Skotlandia cukup: 'cluck-cluck'. Suara jago berkokok di Jawa Tengah 'ku-ku-ru-yuk', meski sebenarnya bertetangga namun di Jawa Barat langsung berubah menjadi 'kong-ke-ro-ngok', apalagi nun jauh di Inggris lain sama sekali: 'cock-a-doodle-doo', di Belanda 'ku-ke-le-ku', di Jerman 'ki-ke-ri-ki', selafal dengan di Italia 'chic-chi-ri-chi', padahal pada kenyataan bunyi ayam sebenarnya di mana saja sama! Tidak ada suara ayam dialek Jerman, dialek Amerika, atau dialek Indonesia, apalagi Jateng atau Jabar, atau mana saja! (Jaya Suprana)
Gimana dengan suara ketawa... kalau saya... ha... ha.. ha... kadang he... he... he... kalau nggak saya pakai hag.. hag.. hag.., kalau agan-agan mungkin lain lagi.... :)
Bunyi-bunyian pada hakikatnya universal, sama dan seragam di mana saja, kapan saja, namun keliru jika kita menduga bahwa onomatope juga sama dan seragam dimana dan kapan saja. Ternyata setiap bahasa memiliki tafsir saling beda terhadap bunyi yang sama. Maka bermunculan aneka ragam onomatope yang saling beda satu sama lain, meski berasal dari realita bunyi yang sama.
Suara anjing menyalak di Indonesia ditafsirkan sebagai 'huk-huk', yang memang agak mirip di Belanda yang 'wuf-wuf', namun jelas lain dari di Jerman yang 'waf-waf', atau di Norwegia 'vov-vov', di Spanyol 'guau-guau', di Prancis 'whou-whou', di Amerika Serikat 'bow-wow'. Masalah makin rumit, akibat jika kesakitan, suara anjing di Indonesia malah langsung berubah menjadi 'kaing-kaing'!
Suara bebek di Indonesia 'kwek-kwek', mirip di Inggris 'quack-quack', tetapi entah kenapa di Prancis bisa menjadi 'coin-coin'. Lebih kacau adalah onomatope suara ayam betina berkotek di Indonesia 'ko-kok-pe-tok', sementara di Italia 'ko-ko-day', dan di Skotlandia cukup: 'cluck-cluck'. Suara jago berkokok di Jawa Tengah 'ku-ku-ru-yuk', meski sebenarnya bertetangga namun di Jawa Barat langsung berubah menjadi 'kong-ke-ro-ngok', apalagi nun jauh di Inggris lain sama sekali: 'cock-a-doodle-doo', di Belanda 'ku-ke-le-ku', di Jerman 'ki-ke-ri-ki', selafal dengan di Italia 'chic-chi-ri-chi', padahal pada kenyataan bunyi ayam sebenarnya di mana saja sama! Tidak ada suara ayam dialek Jerman, dialek Amerika, atau dialek Indonesia, apalagi Jateng atau Jabar, atau mana saja! (Jaya Suprana)
Gimana dengan suara ketawa... kalau saya... ha... ha.. ha... kadang he... he... he... kalau nggak saya pakai hag.. hag.. hag.., kalau agan-agan mungkin lain lagi.... :)
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Intermezo /
Kata Yang Menirukan Bunyi-bunyi /
Onomatope
dengan judul Onomatope | Kata Yang Menirukan Bunyi-bunyi. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://interme-zo.blogspot.com/2011/04/onomatope-kata-yang-menirukan-bunyi.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
lost in space - 4.03.2011
keren sekali ya mas.. ,makasih atas infonya , salam kenal aja
BalasHapushahahah ... ada-ada aja nih
BalasHapusthanks infonya menarik
wah mantap bener nih informasinya. makasih ya gan
BalasHapushihihi, bikin ngakak aja ah ,makasih gan buat infonya, salam kenal aja mas
BalasHapusklo nangis suaranya hixhixhix,,,,
BalasHapuswah bunyi ayam macam macam ya,,padahal kan ayam nya sama tp suaranya kok bisa jadi beda gitu,,ga usah jauh jauh,jawa tengah dan jawa barat juga bunyi ayam nya beda ,kok bisa ya,,??????????
BalasHapusmantap juga tuh infonya,sangat menarik,,makasih dah berbagi infonya,,sukses slalu,,
BalasHapuskeren sekali nih informasinya , sangat bermanfaat gan , makasih banyak buat infonya
BalasHapuslucu nih banyak suara nya yang berbeda,,,makasih banyak infonya,,
BalasHapusgreat info,,thanks for share
BalasHapushihih ada-ada saja ah, makasih banyak gan buat infonya
BalasHapusnice share .. moga bermafaat
BalasHapuskalau suara yang lagi melamun gimana bunyinya yaaa..hee
BalasHapushahaa..
BalasHapusada ada ajah nih..
thnks deh
maaf, boleh tahu dapat sumber data dari mana mengenai onomatope bahasa indonesia?
BalasHapusterima kasih sebelumnya..
Artikel yang menarik..
BalasHapusMakasih infonya..
Salam...:)
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Islam Indonesia
http://fcep.uii.ac.id/
wah bagus nich..! terima kasih ya,infonya menarik sekali..!
BalasHapusthanks for share. salam kenal ya..sukses selalu.
BalasHapushahaha ada2 saja tuh gan , hehe, makasih banyak buat infonya
BalasHapus