3.17.2009

Nasib Uang Receh

Dulu waktu saya masih kecil, masih ingat kalau setiap hari itu diberi bekal pergi sekolah dikasih uang jajan sebesar Rp.100,- (seratus rupiah). Dengan uang segitu saya dulu bisa jajan dengan macam-macam aneka makanan. Bisa beli bakso yang seharga Rp.25,-/mangkok,  beli gorengan atau camilan lain. Mungkin rekan-rekan yang diatasku malah dulu bisa menikmati hal tersebut dengan uang jajan yang lebih kecil.

Seiring dengan perkembangan jaman dengan buruknya nilai tukar rupiah terhadap nilai tukar asing maka hal tersebut tidak bisa berlaku lagi. Sekarang dengan nilai uang segitu tidak bisa berbuat banyak. Uang pecahan Rp.100,- nasibnya sekarang tidak lebih cuma sebagai alat kerokan ketika kita sedang masuk angin yang lebih kecil lagi gak tahu lagi kemana.

Kalau saja nilai tukar uang kita tidak begitu buruk, misalnya dengan asumsi nilai tukar 1 rupiah = 1 Dollar, mungkin dengan kondisi kita yang sekarang akan mempunyai kehidupan lebih baik. Taruh saja seorang dengan penghasilan  1 juta Rupiah /bulan dengan uang itu kita bisa beli mobil seharga 3000 rupiah, beli computer seharga 400 rupiah, bisa jalan ke luar negri atau hal lainnya. ini berdasarkan aku yang orang awam. :)

Tapi itu hal yang sulit sekali, untuk mendekati nilai tukar 1 dollar = 10.000 rupiah aja sudah susah. Tapi mudah-mudahan kedepan nilai tukar rupiah akan semakin membaik. Tapi buat para pemburu dollar dengan nilai tukar dollar yang tinggi terhadap rupiah bagi mereka akan menjadi labih baik karena akan mendapatkan rupiah yang lebih banyak…. bukan begitu…  Viva Indonesia.
3.04.2009

Makanan Bermelamin

Beberapa hari yang lalu saya menyaksikan tayangan di televisi tentang masih adanya produk makanan yang masih mengandung melamin. Sebelumnya hal ini pernah marak terjadi dibeberapa daerah dan mulai ditarik dari peredaran.  Sebagian besar adalah produk dengan bahan baku susu. Melamin sendiri bukan bahan kimia untuk makanan, namun biasa digunakan buat bahan antiapi, polimer, dan pupuk. Efeknya bila dimakan manusia akan mengakibatkan gagal ginjal, bahkan berujung kematian.

Para pengusaha susu dan makanan nakal tadi menggunakan Melamin sebagai tindakan manipulasi terhadap pengecekan kandungan protein didalam susu encer oplosan mereka agar tetap dikategorikan normal kadar proteinnya . Tindakan berbahaya yang tidak memikirkan akibatnya kepada manusia yang mengkonsumsinya dilakukan mereka sebagai upaya menjaga normalnya tingkat kandungan protein yang turun pada saat susu dioplos dengan air.

Berikut 10 macam makanan yang mengandung melamin:

  1. Kino Bear Coklat Crispy, registrasi MD 662211108168, produksi PT.Kinosentraindustrindo, kawasan Niaga Selatan Blok B 15, Bandar Kemayoran. Mengandung melamin 97,28 ppm

  2. Yake assorted Candies, tanpa nomor registrasi, produksi Fujian Yake Food, tak ada alamat importir, permen coklat panjang. Melamin: 56,54 ppm

  3. F&M, suku kental manis, registrasi ML 505417006156, importir Ikad-Jakarta. Melamin: 45,09 ppm

  4. Kembang gula Tirol Choco Mix, registrasi ML 237103407045, importir PT Indomaru Lestari, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat, melamin: 17, 18 ppm

  5. Dutchmill, yogurt drink natural, registrasi ML 406505001229, produksi Diary Plus Company Limited Nakom Sawan, Thailand. Importir PT Nirwana Lestari, Bantar Gebang, Bekasi. Melamin: 15, 98 ppm

  6. Pura Low Fat UHT milk beverage, registrasi ML 40508002189, produksi Fonterra Brands New Zealand, importir PT Sukanda Jaya, Cibitung, Bekasi. Melamin: 11,70 ppm

  7. Nestle Bear Brand sterilized low fat milk, produksi F&N Dairies Thailand. Melamin: 10, 88 ppm

  8. Crown Lonx Biskuit rasa coklat, registrasi ML 8227118009109, improtir PT Koin Bumi, Jalan Senayan, Jakarta, produksi Crown Con Co. Melamin: 9,54 ppm

  9. Fanfun sweet heart biscuit, tanpa nomor registrasi, tak ada alamat importir. Melamin: 3,17 ppm

  10. Yake Assorted Candies, tanpa nomor registrasi, produksi Fujian Yake Food, jenis permen coklat lonjong agak lentur. Melamin: 1, 15 ppm


Sumber : Okezone.com dan sumber lainnya
lost in space Berita, melamin, susu, susu bermelamin