4.27.2009

Wanita Memang Susah Dibuat “Bahagia”

Jika dikatakan cantik dikira menggoda , jika dibilang jelek di sangka menghina.. Bila dibilang lemah dia protes, bila dibilang perkasa dia nangis.

Maunya emansipasi, tapi disuruh benerin genteng, nolak(sambil ngomel “masa disamakan dengan cowok?”). Maunya emansipasi, tapi disuruh berdiri di bis malah cemberut (sambil ngomel, “egois amat sih cowok ini tidak punya perasaan!”)

Jika di tanyakan siapa yang paling di banggakan, kebanyakan bilang Ibunya, tapi kenapa ya? Lebih bangga jadi wanita karir, padahal ibunya adalah ibu rumah tangga.

Bila kesalahannya diingatkankan, mukanya merah.. Bila di ajari mukanya merah.. Bila di sanjung mukanya merah, jika marah mukanya merah, kok sama semua?

Bingung !!

Ditanya ya atau tidak, jawabnya: diam, ditanya tidak atau ya, jawabnya: diam, ditanya ya atau ya, jawabnya: diam, ditanya tidak atau tidak, jawabnya: diam, ketika didiamkan malah marah (repot kita disuruh jadi dukun yang bisa nebak jawabannya).

Di bilang ceriwis marah, dibilang berisik ngambek, dibilang banyak mulut tersinggung, tapi kalau dibilang S u p e l wadow seneng banget.. padahal sama saja maksudnya.

Dibilang gemuk, enggak senang padahal maksud kita sehat gitu lho, dibilang kurus malah senang padahal maksud kita “kenapa loe jadi begini??!!!”

Itulah WANITA makin kita bingung makin senang DIA!

Sumber : Millist tetangga sebelah
lost in space Intermezo
4.21.2009

Akhirnya akses FB di block juga

Masih sekitar tulisan tentang FB dengan segala kesenangan dan kontroversialnya, akhirnya pada beberapa hari ini akses untuk masuk ke FB ditempat kerjaku di blockir sudah, para FBers pada bersedih hati apalagi yang sudah berpredikat mania. Mereka mencoba dengan berbagai macam cara agar bisa dapat mengaksesnya.

Ada yang dengan mencoba anonymous proxy, dengan google translate atau ultra surf yang akhirnya semua dapat mentah lagi maksudnya tetep gak bisa akses. Selidik punya selidik ternyata yang di block itu yang pakai proxy sharing, saya coba dengan proxy yang lagi nganggur ternyata bisa jalan cuma masalahnya sudah ada yang punya ha.. ha.

Barang kali ada yang bisa memberi jalan… please show me the way, gimana caranya githu. Masalahnya biarpun saya belum dengan katagori mania tapi teman-teman banyak yang kirim pesan lewat FB jadi cuma bisa liat pesan lewat mail deh. Ditunggu ya… :)
4.11.2009

Facebook dan Kesehatan

Saya memuat artikel ini setelah beberapa hari yang lalu mendapatkan email yang berisi artikel tentang pengaruh facebook dengan kesehatan mental, saya memuat artikel ini sebagai informasi tambahan aja dan belum jelas kebenarannya dan tapi bisa jadi sebagai bahan pemikiran… karena sampai sekarang saya pun masih sering main di facebook, baik buruknya tetap kembali kepada usernya… setuju.

Beberapa waktu lalu muncul laporan mengenai tanda-tanda orang kecanduan Facebook atau situs jejaring sosial lainnya, misalnya Anda mengubah status lebih dari dua kali sehari dan rajin mengomentari perubahan status teman. Anda juga rajin membaca profil teman lebih dari dua kali sehari meski ia tidak mengirimkan pesan atau men-tag Anda di fotonya.

Laporan terbaru dari The Daily Mail menyebutkan, kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook atau MySpace juga bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental. Hal ini memang bertolak belakang dengan tujuan dibentuknya situs-situs jejaring sosial, di mana pengguna diiming-imingi untuk dapat menemukan teman-teman lama atau berkomentar mengenai apa yang sedang terjadi pada rekan Anda saat ini.

Suatu hubungan mulai menjadi kering ketika para individunya tak lagi menghadiri social gathering, menghindari pertemuan dengan teman-teman atau keluarga, dan lebih memilih berlama-lama menatap komputer (atau ponsel). Ketika akhirnya berinteraksi dengan rekan-rekan, mereka menjadi gelisah karena “berpisah” dari komputernya.

Si pengguna akhirnya tertarik ke dalam dunia artifisial. Seseorang yang teman-teman utamanya adalah orang asing yang baru ditemui di Facebook atau Friendster akan menemui kesulitan dalam berkomunikasi secara face-to-face. Perilaku ini dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius, seperti kanker, stroke, penyakit jantung, dan dementia (kepikunan), demikian menurut Dr Aric Sigman dalam The Biologist, jurnal yang dirilis oleh The Institute of Biology.

Pertemuan secara face-to-face memiliki pengaruh pada tubuh yang tidak terlihat ketika mengirim e-mail. Level hormon seperti oxytocin yang mendorong orang untuk berpelukan atau saling berinteraksi berubah, tergantung dekat atau tidaknya para pengguna. Beberapa gen, termasuk gen yang berhubungan dengan sistem kekebalan dan respons terhadap stres, beraksi secara berbeda, tergantung pada seberapa sering interaksi sosial yang dilakukan seseorang dengan yang lain.

Menurutnya, media elektronik juga menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh. “Salah satu perubahan yang paling sering dilontarkan dalam kebiasaan sehari-hari penduduk Inggris adalah pengurangan interaksi dengan sesama mereka dalam jumlah menit per hari. Kurang dari dua dekade, jumlah orang yang mengatakan bahwa tidak ada orang yang dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting menjadi berlipat.”

Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, Anda dapat mengalami cidera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga merupakan hal yang umum terjadi pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja komputer. Jika pada malam hari Anda masih sibuk mengomentari status teman Anda, Anda juga kekurangan waktu tidur. Kehilangan waktu tidur dalam waktu lama dapat menyebabkan kantuk berkepanjangan, sulit berkonsentrasi, dan depresi dari sistem kekebalan. Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer juga akan jarang berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang lemah, bahkan obesitas.

Tidak heran jika Dr Sigman mengkhawatirkan arah dari masalah ini. “Situs jejaring sosial seharusnya dapat menjadi bumbu dari kehidupan sosial kita, namun yang kami temukan sangat berbeda. Kenyataannya situs-situs tersebut tidak menjadi alat yang dapat meningkatkan kualitas hidup, melainkan alat yang membuat kita salah arah,” tegasnya.

Namun, bila aktivitas Facebook Anda masih sekadar sign in, mengonfirmasi friend requests, lalu sign out, tampaknya Anda tak perlu khawatir bakal terkena risiko kanker, stroke, bahkan menderita pikun.
4.04.2009

Demam Facebook

Situs pertemanan atau jejaring sosial yang sedang mewabah hampir diseluruh pelosok tidak terkecuali ditempatku juga. Dengan tidak memandang status sosial dari anak SD sampai orang yang sudah berumur, ibu rumah tangga, bahkan sekarang ini negri kita yang lagi mempersiapkan pesta demokrasi banyak anggota calegnya yang ikut di facebook untuk mendapatkan dukungan.

Sebelumnya situs jejaring sosial yang ramai dikunjungi adalah friendster tapi mungkin penggunanya muali jenuh dan beralih ke facebook. Sepertinya orang mulai keranjingan, sehari aja tidak menyapa atau membaca pesan atau sekedar main game di facebook rasanya seperti gak asik, saya juga sempat merasakan itu, tapi kalau sekarang sudah mulai berkurang karena ada kegiatan lain yang lebih menghasilkan, apa itu? ada deh, karena masih harus banyak belajar.

Sebenarnya kalau masalah sisi baik atau sisi buruknya itu kan tergantung dari individu masing-masing, ada yang mamanfaatkannya untuk melancarkan usahanya yaitu mencari jaringan, yang mencari dukungan atau sekedar refreshing. Atau malah hanya menggangu pekerjaan buat karyawan yang kerja dikantoran, menyita waktu anak sekolahan atau yang lainnya. Setelah FS kemudian ada FB yang lagi fenomenal , lalu selanjutnya apa lagi ya… memang benar sekarang ini lagi era social networking.